Kali Kedua Ditabrak Pengendara Motor Lain

Dari sejak awal kedatangan saya di Kota Tanjungpinang, saya sudah merasakan pola aneh pada pengendara kendaraan bermotor di kota ini, baik pengendara sepeda motor atau pun mobil. Salah satu yang paling saya perhatikan di jalan raya adalah penggunaan lampu sign dan bunyi klakson. Kedua fitur utama kendaraan tersebut seperti alat komunikasi bagi para pengendara jalan raya untuk saling mengerti ketika memacu kendaraan pada arus lalu lintas yang begitu cepat.

Anehnya, di kota Tanjungpinang ini banyak yang kurang memahami fungsi sebenarnya dari penggunaan lampu sign serta klakson. Adakalanya pengendara berbelok begitu saja secara mendadak memotong arus tanpa memberi tanda berupa lampu sign atau membunyikan klakson. Di sisi lain, ketika saya memberikan lampu sign atau bunyi klakson, pengendara lain seolah tidak mengerti bagaimana menanggapinya. Akibatnya, saya selalu merasa was-was ketika sedang mengendarai sepeda motor di jalan raya kota Tanjungpinang.

Pernah dua kali saya mengalami kecelakaan akibat kesalahan pengendara lain.

Kecelakaan pertama saya alami ketika membonceng istri dan anak kami yang baru berumur 7 bulan. Saat itu kami berencana menjenguk kawan yang baru saja melahirkan. Lokasinya tidak di jalan raya, tetapi di jalan kecil.

Kejadiannya di sebuah simpang. Saat itu, saya hendak masuk simpang sebelah kanan. Seperti biasanya, algoritma yang saya jalankan adalah 10 m sebelum belok menyalakan lampu sign arah kanan. Kemudian melihat spion untuk memastikan kondisi serta jarak kendaraan di belakang saya. Jika ada kendaraan di belakang, saya beri tanda berupa bunyi klakson.

Setelah menyalakan lampu sign, saya melihat di belakang ada dua pengendara sepeda motor. Sebelum berbelok, saya kasih tanda tambahan berupa bunyi klakson untuk mempertegas tanda lampu sign. Tetapi ternyata, begitu hampir memasuki jalan, salah satu pengendara melaju dengan sangat cepat dari sebelah kanan sehingga menabrak bagian kanan motor saya. Akibatnya, motor saya oleng dan sulit dikendalikan.

Motor pun jatuh ke sisi kanan. Saya langsung melihat keadaan istri saya yang sedang mendekap anak kami dalam kondisi terlentang. Tanpa pikir panjang, saya langsung menggendong dan menenangkan anak kami. Alhamdulillah cedera yang kami alami tidak begitu serius. Hanya memar dan cedera otot tegang karena kontraksi akibat menahan motor yang miring.

Begitu saya periksa keadaan motor, bagian cover depannya pecah dan pecahannya terhempas beberapa meter ke depan.

Baru-baru ini, saya kembali mengalami kejadian ditabrak pengendara motor lain. Kejadiannya di sebuah tikungan pada malam hari sekitar pukul 8-an.

Pengendara sepeda motor yang menabrak saya kali ini datang dari arah yang berlawanan. Saya yang sedang membonceng istri, hendak pulang menuju ke rumah. Kami baru saja dari toko sepatu membelikan sepatu untuk anak kami yang sekarang sudah berumur 10 bulan.

Tiba di sebuah tikungan yang menanjak, dari arah berlawanan muncul pengendara motor terlihat lepas kendali sehingga mengambil jalur kanan dengan sangat cepat. Secara reflek, istri saya langsung berteriak untuk mengingatkan. Saya mencoba menghindarinya dengan mengambil jalur mepet kiri dan menambah kecepatan. Tetapi karena pengendara tersebut lebih cepat, akhirnya motor saya tertabrak. Akibat ditabrak tersebut, saya kehilangan kendali dan terjatuh ke kanan hingga bergeser di permukaan aspal jalan.

Kami berdua mengalami luka lecet di tubuh bagian kanan. Bahu, tangan, dan kaki kami mengalami luka memar serta lecet. Istri saya mendapat luka yang lebih banyak hingga mengalami lecet di bagian wajah sebelah kanan.

Sepeda motor pun ikut rusak. Bagian kanan motor mengalami lecet. Pijakan kaki dan pedal rem juga bengkok akibat tabrakan yang terjadi dan pergeseran di jalan.

Saya berpesan kepada siapa pun dan dimana pun untuk selalu berhati-hati dan waspada ketika mengendarai kendaraan bermotor. Kerugian akibat kecelakaan karena kelalaian tidak hanya ditanggung sendiri, tetapi bisa merugikan orang lain juga. Ganti rugi bukanlah sebuah solusi. Ada waktu dan kesempatan yang terlewatkan akibat kecelakaan yang disebabkan orang lain.

Hindari kecelakaan lalu lintas. Jangan sampai terjadi kecelakaan apalagi mencelakakan orang lain.

Oleh Opan
Dipostkan February 25, 2017
Seorang guru matematika yang hobi ngeblog dan menulis. Dari ketiganya terwujudlah website ini sebagai sarana berbagi pengetahuan yang saya miliki.
Diskusi di twitter @sopandiahmad

Demi menghargai hak kekayaan intelektual, mohon untuk tidak menyalin sebagian atau seluruh halaman web ini dengan cara apa pun untuk ditampilkan di halaman web lain atau diklaim sebagai karya milik Anda. Tindakan tersebut hanya akan merugikan diri Anda sendiri. Jika membutuhkan halaman ini dengan tujuan untuk digunakan sendiri, silakan unduh atau cetak secara langsung.