Sekarang ini klip lagu anak-anak jarang sekali ditampilkan di media elektronik. Lagu-lagu di media elektronik didominasi oleh lagu dewasa. Anak-anak tidak diberikan pilihan tayangan televisi yang sesuai dengan usianya. Secara alami mereka ikut menyanyikan apa yang mereka dengar tanpa tahu makna dari lagunya.
Ada orang dewasa yang akhirnya menyanyikan lagu anak-anak. Diantaranya adalah Tompi yang membawakan kembali lagu balonku dengan aransemen gaya jazz. Lagu yang begitu akrab di telinga anak-anak yang baru memasuki Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Tapi ada yang salah dengan liriknya. Silakan cari sendiri lagunya dan dengarkan baik-baik.
Balonku
Balonku ada lima
Rupa-rupa warnanya
Merah, kuning, kelabu, merah muda, dan biru
Meletus balon hijau, Dor!
Hatiku sangat kacau
Balonku tinggal empat
Kupegang erat-erat
Ada yang aneh, gak? Coba perhatikan baik-baik! Ada yang kontradiksi pada lirik di atas.
Merah, kuning, kelabu, merah muda, dan biru
Meletus balon hijau, Dor!
Aneh banget kan, katanya balon hijau yang meletus. Tapi balon hijaunya sendiri gak ada di lirik awalnya. Suatu hal yang kontradiksi. Kesalahan yang terlihat sederhana.
Sebenernya ada satu kesalahan lagi yang secara turun-temurun diajarkan pada saat menyanyikan lagu balonku. Setahu Saya lirik asli lagu balonku tidak mengandung "DOR!" yang seakan-akan menirukan bunyi balon yang pecah.
Saya pernah mendengarnya langsung dari seseorang yang tahu betul tentang lirik asli lagu balonku. Saya lupa siapa yang mengungkapkan. Tapi ingat betul pernah denger kalo lirik asli lagu balonku gak pake "DOR!" setelah "meletus balon hijau".
Lirik yang benar dari lagu balonku adalah sebagai berikut.
Balonku
Balonku ada lima
Rupa-rupa warnanya
Hijau, kuning, kelabu, merah muda, dan biru
Meletus balon hijau
Hatiku sangat kacau
Balonku tinggal empat
Kupegang erat-erat
Keliatannya sih sepele. Tapi kalo kesalahan ini diajarkan terus-menerus, generasi selanjutnya akan selalu akan menjadi generasi penerus (kesalahan) bukan generasi pelurus. Ada beberapa pelajaran yang bisa Kita ambil dari kasus di atas.
- Kritislah dalam menerima informasi baru
- Kalo mendapat informasi dan mau menyampaikannya ke orang lain, sampaikanlah apa adanya, secara jujur, tanpa dimodifikasi, dan tidak berlebihan
- Hargailah karya orang lain jangan seenaknya dirubah
Oleh Opan
Dipostkan March 25, 2010
Seorang guru matematika yang hobi ngeblog dan menulis. Dari ketiganya terwujudlah website ini sebagai sarana berbagi pengetahuan yang saya miliki.
Diskusi di twitter @sopandiahmad