Kesempatan mudik tahun ini saya manfaatkan untuk singgah di kota Bandung untuk beberapa hari. Berlibur, jalan-jalan, berbelanja, sekaligus nostalgia dengan suasana kota yang pernah saya tinggali walaupun hanya sementara selama kuliah dan kerja. Saya bersama keluarga menyempatkan menginap selama sekitar 5 malam di suatu hotel di kota Bandung.
Sewaktu saya masih tinggal di Bandung, saya menggunakan sepeda motor untuk mencapai beberapa tujuan. Tetapi waktu liburan ini saya tidak menggunakan kendaraan pribadi. Walaupun begitu, saya tidak merasa khawatir karena di kota Bandung terdapat berbagai jenis kendaraan umum. Dengan berbekal uang cash yang terbatas, saya bersama keluarga -istri dan anak- bisa mencapai beberapa tujuan yang diinginkan.
Angkutan Kota
Jenis kendaraan lawas ini menjadi andalan bepergian untuk jarak dekat atau pun jauh. Angkot sangat mudah ditemui di berbagai jalan di kota Bandung. Asalkan tahu trayek masing-masing, kita bisa mencapai tujuan yang diinginkan. Hanya saja, dalam menggunakan angkot akan lebih mudah jika dalam keadaan tangan bebas alias tidak membawa barang bawaan yang berarti. Repot juga kalau naik angkot sambil membawa koper berat berisi pakaian ganti lengkap untuk persediaan selama beberapa minggu. Harga untuk satu kali perjalanan cukup terjangkau, berkisar antara Rp3000 sampai Rp6000 per orang. Agar tidak repot ketika turun dan membayar ongkos, sediakan selalu uang pecahan kecil di saku agar mudah ketika mengambilnya.
Bus Kota
Sebelumnya, jenis bus yang beredar di kota Bandung adalah DAMRI. Sekarang ini kendaraan umum jenis BUS di Bandung telah diremajakan. Saya menyempatkan untuk mencoba menggunakan kendaraan umum yang satu ini untuk trayek Ledeng - Leuwi Panjang dengan tujuan Pasar Baru. Interior bis sangat nyaman. Jok dipasang saling berhadapan. Bagi penumpang yang tidak kebagian tempat duduk, bisa berdiri sambil bepegangan ke handle yang telah disediakan. Ongkos untuk satu kali perjalanan jauh maupun dekat bersifat flat. Untuk bus dengan jurusan yang saya naiki cukup membayar Rp5000 per penumpang. Kelebihan naik bus kota adalah lebih nyaman karena ruangan di dalamnya luas. Tetapi trayek yang dilewati tidak selengkap trayek angkot, sehingga jika ingin menuju tempat yang lebih detail seperti di dalam jalan kecil perlu turun dulu dan dilanjutkan dengan naik angkot.
Kendaraan Berbasis Online
Jenis kendaraan ini sedang trend pada masa ini. Dengan ongkos yang cukup terjangkau, sekitar Rp3500-Rp6500 per kilometer kita lebih leluasa bepergian bersama keluarga walaupun dengan membawa barang bawaan yang banyak. Sebagai catatan bagi Kamu yang ingin menggunakan kendaraan umum dengan pemesanan melalui aplikasi onlne, perhatikan lingkungan tempat pemesanan. Sebaiknya jangan memesan di tempat yang terdapat spanduk himbauan berupa larangan menggunakan kendaraan online yang dibuat oleh masyarakat atau komunitas setempat. Ada kesepakatan antara masyarakat/komunitas setempat dengan pihak management pengelola kendaraan bahwa di area tertentu tidak diperbolehkan kendaraan online masuk. Biasanya, tempat terlarang tersebut adalah tempat mangkal kendaraan umum konvensional seperti ojek, angkot, taksi, dan sebagainya.
Oleh Opan
Dipostkan July 18, 2017
Seorang guru matematika yang hobi ngeblog dan menulis. Dari ketiganya terwujudlah website ini sebagai sarana berbagi pengetahuan yang saya miliki.
Diskusi di twitter @sopandiahmad