Aku menangis ketika Aku melihat orang lain berbuat kebaikan. Aku akan nangis lebih keras lagi ketika melihat orang yang berbuat kebaikan itu mempunyai keterbatasan yang sebenarnya membatasi orang itu berbuat kebaikan. Tapi Ia lawan keterbatasan tersebut demi kebaikan. Aku menangis karena Aku iri pada orang itu. Kebaikan yang Aku lakukan kadang masih sebatas pamrih.
Aku menangis ketika Aku melihat (maaf) orang cacat. Tangisanku lebih keras lagi ketika Aku melihat orang cacat yang mau mandiri, mau berusaha memenuhi kebutuhan dirinya dan keluarganya tanpa membebani orang lain. Tanpa meminta belas kasihan orang lain. Aku iri pada orang itu. Aku saja yang merasa normal kadang tidak memaksimalkan fungsi akal yang Aku miliki dengan maksimal.
Tangisanku bukan karena Aku cengeng. Tapi karena Aku merasa kadang hidup ini tidak Aku manfaatkan dengan maksimal. Selain itu, tangisanku mengingatkanku akan ciptaan Allah yang tidak pernah sia-sia, tidak gagal, dan tidak untuk diragukan.
dan, Aku menangis saat Aku mengingat-Mu ya Allah.
Oleh Opan
Dipostkan July 13, 2010
Seorang guru matematika yang hobi ngeblog dan menulis. Dari ketiganya terwujudlah website ini sebagai sarana berbagi pengetahuan yang saya miliki.
Diskusi di twitter @sopandiahmad