Sebuah pemikiran sederhanaku tentang bisnis yaitu menyediakan kebutuhan orang lain dan mendapat imbalan dari kegiatan tersebut. Kita tahu bahwa orang butuh pakaian, kita sediakan pakaian dan orang yang membutuhkannya pasti mau membayar untuk itu. Orang butuh makanan dan ketika kita sediakan kebutuhan makanan tersebut orang akan mau membayar untuk mendapatkannya. Dengan demikian, kita sebagai penyedia akan mendapat imbalan dari barang kebutuhan orang lain yang kita sediakan. Bisnis membutuhkan kreativitas. Kreatif dalam mengerti kebutuhan orang dan menyediakan kebutuhannya. Begitu banyak penjual pakaian yang menyediakan kebutuhan sandang manusia, tapi tidak semua pebisnis pakaian mendapatkan keuntungan yang sama. Banyak penyedia kebutuhan pangan, baik makanan pokok atau pun makanan pelengkap. Tapi tidak semua penyedia makanan mendapatkan pelanggan yang sama banyak. Itu karena masing-masing memiliki kreativitas yang berbeda dalam menjalankan bisnis masing-masing.
Kreativitas sungguh luas dan tidak terbatas. Ada kreativitas yang mendatangkan manfaat dan tidak sedikit juga kreativitas yang merugikan. Contoh kreativitas yang bermanfaat dalam bisnis adalah bimbingan belajar. Sedangkan contoh kreativitas yang merugikan adalah menebar paku di jalan raya secara sengaja agar terkena ban kendaraan sehingga ban kendaraan bocor dan butuh untuk ditambal. Mungkin mereka menganggap pantas jalan pintas tersebut demi meraih keuntungan bisnis yang besar dengan usaha seadanya. Contoh bentuk lain kecurangan dalam bisnis diantaranya menjual krim pemutih oplosan, menjual baso dengan campuran daging tikus, menjual tahu berformalin, dan sebagainya. Uang yang diperoleh dari hasil kecurangan dijamin tidak akan mendatangkan kebahagiaan baik bagi dirinya atau pun keluarganya. Mungkin saja tukang tambal ban penebar paku membelikan keluarganya tahu berformalin dan penjual tahu berformalin ban kendaraannya bocor karena paku yang disebar oleh tukang tambal ban yang curang.
Beberapa orang yang berbuat curang mungkin mengatakan bahwa mereka melakukan itu karena terdesak kebutuhan finansial mereka. Mereka mungkin mengatakan bahwa suatu saat mereka akan berhenti bebuat curang dan akan menggunakan uang hasil curangnya untuk usaha yang lebih baik. Mereka tidak sadar bahwa yang mereka lakukan hanya akan membawa mereka untuk terus berbuat curang. Karena menurut mereka dengan cara itulah uang akan mereka raih. Ingatlah untuk jangan pernah beruat curang dalam hal apa pun agar uang yang kita peroleh menjadi berkah dan mendatangkan kebahagiaan.
Oleh Opan
Dipostkan December 28, 2012
Seorang guru matematika yang hobi ngeblog dan menulis. Dari ketiganya terwujudlah website ini sebagai sarana berbagi pengetahuan yang saya miliki.
Diskusi di twitter @sopandiahmad