Pertanyaan tersebut biasanya sering ditanyakan oleh anak yang sedang tumbuh dan berkembang serta memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Dia mungkin bingung dengan perut ibunya yang membesar dan akhirnya hadirlah sesosok bayi yang ibunya bilang sebagai adiknya. Gak hanya sampai di situ, sampai usia remaja pun orang akan selalu penasaran dengan proses terbentuknya bayi. Nah, pada kesempatan ini mari kita bahas darimana asalnya bayi.
Dari segi agama, penjelasan mengenai asal-usul bayi cukup sederhana disampaikan tapi mungkin butuh waktu yang lama untuk masuk nalar. Pengertian bahwa bayi (manusia) adalah ciptaan Allah perlu ditanamkan kepada anak yang sudah mulai sering bertanya, agar anak mengenal siapa penciptanya. Siapa yang membuatnya bisa lahir dan hidup di muka bumi ini.
Seiring dengan berkembangnya logika manusia, penjelasan bahwa bayi merupakan ciptaan Allah atau sering juga disebut sebagai pemberian (titipan, karunia) Allah akan menimbulkan pertanyaan baru. Bagaimana prosesnya Allah menciptakan bayi? Tentu ini harus dijawab dengan jawaban yang diharapkan memuaskan anak. Penjelasan berikutnya yang bisa diberikan kepada anak adalah bahwa bayi terlahir karena adanya cinta antara ayah dan ibu. Pada saat ini orang tua bisa mengenalkan cinta kepada anak-anaknya. "Kamu juga terlahir ke dunia ini karena cinta ayah dan ibumu", kita bisa menyampaikan dialog itu ke anak kita yang sudah mengerti bahasa verbal.
Kalau sudah beranjak remaja, anak bisa diberi penjelasan mengenai reproduksi. Mulai dari reproduksi pada tumbuhan, hewan, dan manusia. Pendidikan reproduksi tidak selalu identik dengan hal-hal "jorok". Kita bisa memilih bahasa yang baik dan ilmiah untuk menjelaskannya. Orang tua hendaknya tidak memberikan nama lain untuk nama alat kelamin, tapi sebutkan saja yang sebenarnya. Contoh apabila anak bertanya tentang asal-usul bayi, penjelasan melalui pendidikan reproduksi adalah antara lain sebagai berikut.
Ananda, adik bayi bisa lahir karena adanya pertemuan sperma dan telur. Sperma dihasilkan oleh ayah dan telur dihasilkan oleh ibu. Setelah bertemu, keduanya bersatu dan tumbuh serta berkembang sehingga menjadi janin di perut (rahim) ibumu. Di dalam perut ibu, adik bayi tumbuh dan berkembang selama 9 bulan. Dan akhirnya terlahir ke dunia menjadi adik bayi.
Jaman sekarang, informasi semakin terbuka. Siapa pun bisa mengakses informasi mengenai apa pun. Termasuk mengenai reproduksi. Sebagai orang tua, hendaknya tau pengetahuan anaknya mengenai reproduksi. Dengan demikian, kita bisa membenarkan pengetahuannya, meluruskan kekeliruannya mengenai reproduksi, dan menanamkan pendidikan reproduksi. Contoh pendidikan reproduksi yang bisa kita berikan adalah mengenai bagaimana bergaul dengan sesama jenis atau pun sesama lawan jenis. Pengetahuan reproduksi yang dimiliki anak hendaknya menjadi bekal untuk anak tersebut agar terhindar dari bahaya pergaulan bebas.
Oleh Opan
Dipostkan October 30, 2012
Seorang guru matematika yang hobi ngeblog dan menulis. Dari ketiganya terwujudlah website ini sebagai sarana berbagi pengetahuan yang saya miliki.
Diskusi di twitter @sopandiahmad